Kamis, 03 November 2011


PAPER PERKEMBANGAN SEPAKBOLA DI INDONESIA
DOSEN PENGAMPU : MUHLISIN, S.Pd, M.Pd







NAMA    : MUNTAHA
NIM         : 1180101103
PRODY    : PJKR

UNIVERSITAS WAHID HASYIM
SEMARANG


PERKEMBANGAN SEPAK BOLA DI INODONESIA

A.      KEADAAN SEPAK BOLA DI INDONESIA
Banyak sekali pertandingan Indonesia yang berakhir rusuh. Hal itu di pacu oleh kepemimpinan wasit yang buruk, yang mengakibatkan penonton, pemain, official pun geram oleh keputusan-keputusan wasit yang kontroversial yang pada dasarnya pasti menguntungkan tuan rumah tersebut. Jadi apa yang bisa kita lihat dari perkembangan sepak bola indonesia? Badan Liga Indonesia pun tidak terlalu memberikan sanksi kepada wasit-wasit atau kepada klub yang melakukan rusuh tersebut.
BLI hanya memberikan sanksi dan denda. Hanya itu saja yang bisa diperbuat oleh BLI. Jadi itulah yang membuat kompetisi di Indonesia kurang baik, walaupun sistem kompetisi di Indonesia sudah berubah dengan adanya Indonesian Super League. Yang sistem pertandingannya harus mempunyai standar stadion yang bagus, fasilitas stadion yang cukup memadai, dan organisasi yang paten. Tapi hal ini tidak cukup untuk memberikan kontribusi yang baik untuk terciptanya liga Indonesia yang memberikan keuntungan kepada penonton dan panitia. Perangkat pertandingan pun tidak bekerja cukup baik untuk memimpin pertandingan sepak bola, kita bisa mengambil contoh dari wasit-wasit indonesia yang bisa masuk dalam persatuan wasit dunia yang berlabel FIFA. Indonesia hanya mempunyai 3 wasit berstandar FIFA. Kita liat liga-liga eropa wasitnya sudah berstandar internasional.
B.      Dampak Positif LPI Bagi Perkembangan Sepak Bola Indonesia
LPI. Singkatan untuk Liga Primer Indonesia. Kompetisi ini digagas oleh penguasaha kondang pemilik Medco Group, Arifin Panigoro. Setau saya, bang Arifin ini dulu pernah tergabung dalam kepengurusan PSSI. Namun ia keluar. Mungkin karena tidak sejalannya visi antara ia dengan kepengurusan yang ada pada saat itu.
Kehadiran LPI menurut saya sangat berdampak positif bagi perkembangan sepak bola Indonesia. Memang belum banyak bukti yang bisa disajikan LPI mengingat kompetisi ini baru seumuran jagung alias baru mulai di tahun pertamanya. Namun gebrakan besar sudah mulai terlihat. Dimulai dengan konsep revolusioner untuk mengindustrikan sepak bola tanpa menggantukan setiap klub yang berlaga pada dana APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah). Satu hal ini saja menurut saya cukup revolusioner. Karena kita tahu bahwa kompetisi yang ada saat ini, LSI (Liga Super Indonesia) bentukan PSSI, sangat bergantung pada dana APBD. Uang rakyat yang seharusnya digunakan untuk kepentingan rakyat, malah digunakan untuk mengontrak pemain-pemain asing. Belum lagi kemungkinan uang ini dengan mudah dikorupsi oleh pihak-pihak yang terlibat.
Kucuran dana dari uang APBD ini tentu tidak sedikit. Bayangkan jika kita merata-ratakan setiap tim yang berlaga di ISL menghabiskan dana sekitar 15 miliar untuk satu musimnya. Ada berapa tim yang berlaga di kompetisi ISL? Puluhan. Belum lagi yang berlaga di divisi utama yang juga mendapatkan kucuran dana dari uang APBD. Sama banyaknya. Jika boleh berandai, seandainya kompetisi yang ada (LSI) memiliki konsep seperti LPI, maka anggaran dana yang jumlahnya ratusan miliar itu akan terselamatkan dan bisa kita muarakan pada saluran yang tepat seperti: pembinaan atlet usia muda serta pembangunan sarana dan prasarana olahraga


C.      MASA DEPAN PSSI DI KEPENGURUSAN YANG BARU.
Delegasi FIFA, adalah Direktur Pengembangan dan Asosiasi Thierry Regenass dan Direktur Pengembangan untuk Kawasan Asia Domeca Iribaldi serta dua perwakilan dari AFC yakni Sekjen Alex Sossay dan Direktur Hukum James Thomson.
"FIFA  datang ke Indonesia  untuk bertemu dengan kepengurusan baru PSSI. Menurut Direktur Pengembangan dan Asosiasi FIFA, Thierry Regenass PSSI telah melalui sebuah diskusi yang bagus dan mereka juga menjelaskan perencanaan tentang format kompetisi Liga baru musim depan. FIFA menawarkan beberapa opsi bagi PSSI terkait program pengembangan sepak bola Indonesia. serta masa depan sepak bola Indonesia dengan 'Officer Development for Region". FIFA menyinggung soal masa lalu. FIFA menyerahkan sepenuhnya kepada PSSI terkait format kompetisi, dua wilayah atau satu wilayah.
Mengenai Liga Primer Indonesia (LPI), PSSI telah membuat kesepakatan dengan baik. PSSI telah bekerja keras untuk melakukan merger. Dengan langkah yang lakukan PSSI FIFA menyambut baik dan akan dengan rela kembali ke Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar